Polda Gandeng Unesa dan UB, Tekan Kecelakaan
23-09-2014
Surabaya, beritasurabaya.net - Soal kedisiplinan berlalu lintas masih perlu ditingkatkan. Karena selama ini terjadinya musibah kecelakaan banyak diawali dari terjadinya pelanggaran berlalu lintas. Hal ini disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Pol Anas Yusuf usai pendatanganan Memorandum Of Undesrtanding (MoU) dengan Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (22/9/2014) kemarin.
Menurut Anas, guna menekan dan mengurangi angka kecelakaan di Jawa Timur, Polda Jatim menjalin kerjasama pemahaman berlalu lintas dengan dua perguruan tinggi di Jawa Timur yakni Unesa dan Universitas Brawijaya (UB). Jumlah perguruan tinggi yang akan diajak bekerjasama dalam penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas akan terus ditambah.
Bila dalam tahap awal baru Unesa dan UB, maka nantinya diharapkan akan ada perguruan tinggi lainya yang diajak kerjasama. Bahkan, tidak hanya dari perguruan tinggi yang diajak kerjasama, tapi semua pihak yang peduli terhadap keselamatan berlalu lintas akan diajak bekerjasama.
''Kami berharap dengan adanya jalinan kerjasama antara Polda dan Perguruan Tinggi serta lainnya bisa berdampak pada kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas,''katanya.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang mencapai 52 ribu kejadian pada tahun 2014 hingga bulan Juni di Indonesia menjadi alasan Polda Jatim menjalin kerjasama dengan dua perguruan tinggi. Dari jumlah kasus kecelakaan tersebut, sebanyak 12 ribu lebih korban meninggal dunia, 14 ribu lebih korban luka berat, dan 58 ribu lebih korban luka ringan.
Sebanyak 20 persen kejadian kecelakaan diantaranya melibatkan remaja di bawah 17 tahun. Remaja itu mengendarai sepeda motor karena harga lebih murah, lebih cepat untuk transportasi dan efektif. ''Untuk itu, kami melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi serta sosialisasi keselamatan lalu lintas kepada anak anak sekolah sejak usia dini,'' ujarnya.
Ia berharap dengan kerja sama tersebut bisa mengubah karakter generasi muda khususnya dalam sikap dan perilaku berkendara di jalanan. Dan bisa menekan angka kecelakaan lalu lintas sebesar 50 persen pada tahun 2020. (tia/jnr)
